Cara Budidaya Jamur Tiram – Selamat tiba di portal hidupsimpel pada kesempatan kali ini kita akan membahas ihwal cara budidaya jamur tiram yang benar. Sebenarnya budidaya jamur tiram sendiri amat sesuai bilamana diaplikasikan di tempat yang mempunyai iklim tropis contohnya Indonesia.
Bila kau hendak membangun perjuangan budidaya jamur tiram, pengeluaran dana investasi bisa terbilang tidak mengecewakan terjangkau dan sanggup kau kerjakan langkah demi langkah. Proses paling sulitnya yaitu menciptakan baglog, yaitu media tanam yang mesti diidiinokulaikan beserta bibit jamur.
Bagi anda yang belum mengetahui bagaimana cara hidup jamur silahkan baca tersebut.
Terdapat dua aktifitas penting yang perlu dikerjakan terkait budidaya jamur tiram tersebut. Kegiatan pertama yaitu menciptakan media tanam serta bibit jamur diinokulasikan dengan media tanam itu.
Dengan begitu media yang hendak ditumbuhi miselium berwarna mirip kapas. Langkah kedua yaitu membiarkan miselium tersebut tumbuh jadi tubuh buah.
Pada umumnya bagi mereka yang masih pemula, mereka mengawali aktifitas budidaya lewat penumbuhan baglog jadi daging buah. Sedangkan pengadaan baglog yang sedia untuk tumbuh diperoleh lewat pembelian dengan orang lain. Lantas seusai aktifitas budidayanya mulai berkembang dan tingkat transaksi dan kuantitas banyak, maka gres bisa mencoba bikin baglog sendiri.
daftar isi
Cara Budidaya jamur Tiram
Ada beberapa cara budidaya jamur tiram yang bisa kita lalui, terbagi menjadi 3 yaitu :
- Menyediakan kumbung
- Menyediakan baglog
- Merawat baglog
- memanen Jamur
Untuk Lebih detailnya silahkan baca klarifikasi masing masing cara budidaya jamur tiram tersebut.
Siapkan Kumbung
Kumbung atau orang orang pada umumnya menyebutnya rumah jamur ialah media untuk perawatan baglog serta pertumbuhan jamur. Pada umumnya Kumbung yaitu bangunan yang didalamnya terdapat rak-rak sebagai tempat baglog. Lumbung harus mempunyai kemampuan mengikuti keadaan supaya suhu dan kelembaban selalu terjaga.
Bahan kumbung sendiri berasal dari kayu atau bambu, dan dinding kumbung pada umumnya berasal dari papan atau gedek dan atapnya berasal dari sirap atau genteng. Ada baiknya jangan menggunakan atau seng maupun asbes, karena atap itu sanggup mengakibatkan suhu didalam kumbung menjadi panas. Sementara untuk lantainya cukup tanah saja, supaya nantinya bisa menyerap air dikala jamur lagi disiram.
Pada kumbung juga sebaiknya terdapat rak berupa kisi-kisi dan dibentuk dengan bertingkat. Rak tersebut mempunyai kegunaan untuk menyusun baglog. Rangka rak dibentuk dari kawyu atau bambu. Peletakan rak juga harus berjajar antar satu rak dengan rak yang lain dan terpisahkan oleh lorong lorong supaya meringankan kita sesudah mengerjakan perawatan.
Adapun ruang antar rak tersebut sebaiknya mempunyai Ukuran ketinggian paling kecil yaitu 40 cm, selain itu tingkat rak bisa dibentuk 2 hingga 3 tingkat.
Ada baiknya raknya tersebut mempunyai lebar kira kira 40 cm dan panjang untuk tiap rus rak yaitu 1 meter. Dengan begitu ukuran standar tersebut bisa untuk menampung 70 hingga 80 baglog. Kamu bisa variasikan rak untuk jumlah baglog yang hendak dibudidayakan.
Menyediakan Baglog
Baglog merupakan media tanam tempat menaruh bibit jamur tiram. Bahan pokok untuk menciptakan baglog yaitu serbuk gergaji, karena jamur tiram juga tergolong jamur kayu.
Pada umumnya baglog dibalut dengan plastik yang bentuknya silinder, kemudian salah satu di antara dua ujungnya tersebut dibuatkan lubang. Dengan begitu jamur tiram tersebut akan tumbuh keluar lewat lubang tersebut.
Biasanya mereka para budidaya jamur tiram jikalau ingin memasuki skala besar, maka akan menciptakan baglog sendiri. Akan tetapi untuk kita yang masih gres awal awal dan cuma punya modal yang belum mencukupi disarankan supaya membeli baglog dari orang lain, maka kita tinggal fokus saja pada perjuangan budidaya jamur tiram ini.
Merawat Baglog
Untuk menyusun baglog dibagi menjadi dua cara yaitu yang pertama peletakan dengan vertikal yaitu lubang baglog dihadapkan ke atas. Sedangkan untuk peletakan horizontal, lubang baglog dihadapkan ke samping.
Tentunya kedua cara tersebut masing masing terdapat kelemahan dan kelebihannya. Untuk cara pertama yaitu yang horizontal akan tambah kondusif dari terkena siraman air. Seandainya disiram berlebihan, air tidak bakalan masuk baglog.
Disamping itu, dikala ekspresi dominan panen akan lebih gampang. Akan tetapi dikala menyusunnya akan menghabiskan banyak waktu.
Cara merawat Jamur Tiram
Sebelum kita akan menyusun baglognya, alangkah baiknya kita buka cincin & kertas penutup. Lalu kita biarkan kira kira 5 hari.
Sesudah itu, gres ujung baglog kita potong supaya mempunyai ruang penyimpanan yang lebih luas. Biarkan dalam 3 hari, dan tidak perlu disiram. Kita cukup ke lantainya saja.
Ketika hendak melaksanakan penyiraman, alangkah baiknya kita menggunakan spray supaya yang keluar yaitu kabut air bukannya tetesan air. Semakin elok kabutnya maka jamurnya nanti akan tumbuh lebih baik.
Silahkan disiram dalam 2 hingga 3 kali sehari, bergantung pada suhu dan kondisi kelembaban kumbung.
Pengendalian Hama
Tidak sekedar baglog saja yang kita rawat, kita juga harus melaksanakan banyak sekali penanganan yang lain mirip pencegahan dan pengendalian hama yang kemungkinan bisa menciptakan jamur tiram berpenyakit sewaktu waktu.
Ada beberapa faktor yang sanggup mengakibatkan hama dan penyakit diantaranya yaitu kondisi lingkungan ataupun dalam tubuh jamur itu sendiri.
Maka dari itu kita harus rajin rajin dan terpola untuk membersihkan tempat budidaya jamur itu sendiri, salah satunya dengan menyemprot dengan formalin ke tempat sekitar kumbung.
Panen Budidaya Jamur Tiram
Ada beberapa indikator yang bisa kita perhatikan dikala hendak memanen jamur tiram, beberapa diantaranya yaitu permukaan jamur sudah ditutupi secara menyeluruh oleh miselium. jamur sudah mekar dan terlihat membesar.
ujung-ujungnya sudah tampak meruncing, tudungnya belum pecah warnanya masih putih berserih.
Yang perlu anda perhatikan yaitu apabila masa panen sudah melewati setengah hari, warna jamur tiram berubah jadi kuning kecoklatan dan tudungnya pecah.
Jika sudah begini, jamur akan cepat layu dan tidak akan bertahan lama. Perlu diperhatikan bahwa dalam proses panen harus sempurna sesuai jadwal. Jarak panena pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.
Normalnya semenjak 2 ahad semenjak pembukaan baglog, jamur sudah mulai tumbuh dan sanggup kita memanennya.
Apabila perawatan dan penanganan sesuai dengan mekanisme kita sudah sanggup memanennya sebanyak 5 hingga 8 kali. Baglog yang mempunyai berat berkisar 1 kg bisa memproduksi jamur kira kira sampai 0,7-0,8 kg.
Pengertian Jamur Tiram
Jamur tiram atau nama latinnya yaitu Pleurotus ostreatus termasuk dari golongan jamur yang berwarna putih dan merupakan kelompok Basidiomycota. Lantaran terdapat tajuk di jamur dan mirip kulit tiram maka jamur tersebut kemudian dinamakan jamur tiram.
Beberapa ciri dari jamur ini yaitu pada bentuknya yang setengah lingkaran, dan biasanya habitat atau tempat tumbuh jamur ini terdapat pada di batang kayu yang telah melapuk. Makanya selain dinamakan jamur tiram, biasanya orang juga menyebutnya jamur kayu.
Bagi kita yang tinggal di Indonesia amat diuntungkan akan iklimnya yang cocok bagi tumbuhnya jamur tiram. Tentunya laba tersebut sangat pas bagi kita yang ingin mempunyai bisnis budidaya jamur tiram.
Sebenarnya budidaya jamur tiram ini termasuk mudah, serpihan yang tersulit yaitu pada pembuatan baglognya (media tanam jamur) yang mempunyai kegunaan untuk wadah jamur tersebut.
Tentunya kita tidak perlu repot repot untuk bikin baglog sendiri, kita tinggal membeli ke orang lain supaya dibuatkan baglog yang sesuai dengan cita-cita dan keperluan kita.
Baru kedepannya jikalau perjuangan sudah berjalan dan bisa diperbesar skalanya, kita bisa bikin sendiri.
Sekian ihwal artikel cara budidaya jamur tiram, semoga bermanfaat bagi anda yang akan menjalankan bisnis tersebut.