Info Terbaru 2022

Jenis Jenis Musik Tradisional Nusantara Beserta Pengertian Dan Contohnya

Jenis Jenis Musik Tradisional Nusantara Beserta Pengertian Dan Contohnya
Jenis Jenis Musik Tradisional Nusantara Beserta Pengertian Dan Contohnya

Musik Tradisional Nusantara – Zaman kini ini perkembangan musik sudah merajalela di mana-mana. Berbeda dengan zaman dulu kalau mau dengerin musik harus menyetel radio, kalau kini sih tinggal browsing pribadi dapat.


Kita tidak akan membahas musik zaman sekarang, tetapi kita akan mengenal lebih dalam lagi ihwal musik tradisional nusantara yang menjadi suatu pujian bagi bangsa kita. Musik tradisional nusantara sudah ada sejak nenek moyang kita masih hidup dan diturunkan secara turun temurun, Dengan mengenal lebih dalam lagi agar kita sanggup melestarikan kekayaan seni Indonesia tersebut.



Jenis jenis Musik Tradisional Nusantara


Di Indonesia sendiri aneka macam jenis musik tradisional nusantara, dari Keroncong hingga Huda semuanya ada di sini. Berikut beberapa jenis musik tradisional nusantara dan penjelasannya.


1. Musik Gambang Kromo


Untuk awal awal kita membahas terlebih dahulu musik tradisional nusantara asal Betawi, yaitu Gambang Kromong.


Musik ini orisinil dari tempat jakarta khususnya Betawi dan merupakan adonan antara musik betawi dengan Tionghoa. menggunakan 2 alat musik yaitu gamelan dan alat-alat  musik China.


Dua buah alat perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal dari nama jenis musik tersebut.


Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang pemimpin komunitas Tionghoa pada masa penjajahan belanda. Musik Gambang Kromong ini biasanya menggunakan tangga nada Pentatonik China. Lagu-lagu yang sering dibawakan biasanya bertema humor dan sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu pria dan wanita dan dinyanyikan secara bergiliran.


Seiringnya zaman, musik Gambang Kromong juga mengalami perubahan. Yang dulunya hanya menggunakan gamelan dan alat musik China sebagai pengiringnya, kini juga ditambahkan dengan menggunakan alat musik modern ibarat gitar, drum, bas dan lainnya. Dengan banyaknya kombinasi tersebut kini banyak orang yang menyebutnya “gambang kromong kombinasi”.


2. Musik Keroncong


Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis, dibawa ke Indonesia dan dimainkan di sana. Setelah Portugis meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi tetap memainkannya dengan menambahkan beberapa instrumen ibarat seruling dan beberapa alat gamelan.


Untuk memainkan musik keroncong diharapkan beberapa alat diantaranya suling, gendang, kontrabas, ukulele, biola, dll. Tokoh yang paling populer dan kuat yakni bapak Gesang, orang yang juga berjasa menyebarkan musik keroncong.


3. Musik Gong Luang


Musik Gong Luang yakni musik khas orisinil dari Bali. Musik ini awalnya yakni peninggalan dari kerajaan majapahit di Jawa lalu dibawa ke bali oleh beberapa orang kerajaan.


Kata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti kurang, alasannya yakni memang alat -alat gong yang digunakan tidak lengkap.

Musik Gong Luang hanya menggunakan 25-30 alat musik diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog, Saron, Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong. Jumlah itu terkadang berbeda tergantung wilayahnya masing-masing.


Keunikan dari musik Gong Luang ini yakni mempunyai 7 tangga nada yaitu ndang, ndaing, nding, ndong, ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan.


Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali digunakan sebagai pengiring upacara adat, selain itu juga digunakan untuk pengiring tari-tarian misalnya Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari Pendet, Tari Rejang dan lain sebagainya.


4. Musik Santi Swara dan Laras Madya


Jenis musik tradisional ini sanggup kita temukan di tempat pinggiran Jawa Tengah. Kemunculan awal jenis musik ini sudah ada sejak kala 17, tepatnya di era pemerintahan Paku Buwana ke-V.


Santi Swara berasal dari kata “Santi” yang artinya doa dan “Swara” yang berarti bunyi atau senandung lagu, sedangkan  Larasmadya mempunyai arti irama (laras) dan bersahaja (madya). Kalau digabungkan menjadi Santi Swara Laras Madya yang berarti doa yang dilantunkan dalam senandung lagu dalam irama yang bersahaja.


Makanya musik ini membawakan lagu-lagu yang bernafaskan islam dengan diiringi tiga alat musik utama yaitu kendang, bogem dan kemanak.


Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk segi iramanya, namun yang membedakannya hanyalah


Santi Swara membawakan lagu bersyair sholawat sedangkan Laras Madya menggunakan tetembangan Macapat ibarat pucung, Mijil, Gambuh, Kinanthi dan lainnya


5. Musik Karang Dodou


Musik ini berasal dari tempat Kalimantan Timur, tepatnya di Tanah Siang, Barito Utara. Orang sana biasanya menggunakan musik ini sebagai iringan ritual dan program tertentu ibarat Noka Pati yaitu program memandikan dan memperlihatkan nama bayi dan program mengobati orang sakit. Lagu-lagu yang biasanya dibawakan yakni mantera mantera berisi doa-doa.


6. Musik Tabuh Salimpat


Inilah musik tradisional khas dari tempat Jambi yang hingga kini masih ada dan dimainkan di kalangan penduduk sana. Alat musik utamanya yakni kerenceng dan gambus lunik dan diiringi dengan alat musik lainnya diantaranya alat musik tabuh ibarat rebana dan alaat musik petik ibarat gitar.


7.Musik Tradisional Kombi


Musik Kombi yakni musik tradisional orisinil yang berasal dari Papua. Kombi berasal dari kata nai krombi yang berarti memetik atau memainkan. Musik ini mempunyai alat musik utama, biasanya orang Papua di sana menyebutnya mbref atau gauto.


Mbref atau gauto terbuat dari seruas bambu dan dililit dengan rotan di kedua ujungnya lalu diberi penyangga sehingga bilah sayatan tersebut kencang sanggup berbunyi ibarat senar, di pecahan bawah bambu diberi lubang. Alat musik ini di mainkan secara di pukul.


Musik Kombi sering digunakan sebagai pengiring acara-acara tertentu ibarat untuk hiburan, upacara sopan santun dan upacara keagamaan.


8. Musik Senandung Jolo


Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari tempat Jambi khususnya di dusun Tanjung. Senandung jolo mempunyai arti yaitu senandung yang berarti nyanyian sedangkan jolo berarti pantun. Makanya musik ini membawakan lagu yang berbentuk pantun.


Lirik lagunya juga tidak sembarangan di buat alasannya yakni ada strukturnya diantaranya pantun pembuka – pantun impulsif – pantun penutup.


Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk pengiringnya, namun dibuatkan alat musik utama yaitu Gambang Kayu, alat musik yang terdiri dari 4 bilah kayu terbuat dari kayu Marelang.


Seiring berjalannya waktu musik Senandung Jolo ditambahkan beberapa instrumen musik lagi ibarat Tetawak, Rebano, Gendang Panjang, Gong dan Beduk. Biasanya musik tersebut digunakan untuk iringan program nugal jolo yaitu program sebelum penanaman bibit bunga dan sebagai hiburan bagi ibu-ibu yang memasak di program perkawinan atau sunatan.


9. Musik Krumpyung


Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik yang terbuat dari bambu atau biasa kita sebut angklung. Biasanya nada yang dihasilkan ibarat dengan gamelan jawa, tetapi dalam Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul supaya berbunyi. Lagu-lagu yang dibawakan tidak mengecewakan bervariasi, sanggup campur sari, uyon-uyon dan lagu lainnya.


10. Musik Goong Renteng


Goong Renteng yakni musik tradisional khas dari Sunda yang menggunakan gamelan untuk instrumen musiknya. Sebenarnya musik ini sudah tidak mengecewakan tua, alasannya yakni diperkenalkan di kala 16. Goong Renteng mempunyai dua arti, Goong artinya gamelan sedangkan renteng berarti ngarenteng jikalau dalam bahasa sunda. Lagu dan nada yang biasa digunakan berasal dari arab


Memiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat musik Goong renteng terdiri dari alat musik bilah, alat musik berpencon dan idiofon. Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan tamu dan program maulid nabi.


11. Musik Syair Telima


Musik Syair telima yakni musik khas dari kalimantan Barat, tepatnya di Tanah Mandalam. Syairnya tidak mengecewakan populer dan berisi ihwal pesan kepada generasi muda. Musik Syair Telima biasanya digunakan untuk program resmi dan pertemuan para sesepuh di Tanah Mandalam.


12. Musik Sasando Gong


Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik utamanya yakni sasando gong yang terbuat dari bambu, daun lontar dan kawat halus. Memiliki 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro. Biasanya Sasando Gong digunakan sebagai pengiring program penyambutan tamu dan hiburan bagi masyarakat di sana.


13. Musik Painting


Musik painting berasal dari Kalimantan Selatan. Painting sendiri mempunyai arti, yaitu petik (karena memang alat musiknya berupa senar yang disentilkan). Beberapa instrumen yang biasa digunakan diantaranya painting, babaun, agung, marakas dan talinting.


14. Musik Gaghahanggase


Musik Gaghahanggase orisinil berasal dari tempat Sahinge Talaud. Sudah usang hidup dan berkembang di sana, dan menjadi panduan untuk beberapa jenis alat musik yang bersifat diatonis dan non diatonis.


Beberapa Instrumen musik Gaghahanggase diantaranya yakni musik bambu, seheng, tambur, karoncongan, kentel, tateng korang, tangonggong, behohang dan kalikitong. Biasanya lagunya yakni lagu-lagu tempat atau nasional serta dinyanyikan oleh vokal pria dan perempuan.


15. Musik Tradisional Huda


Inilah musik tradisional nusantara yang terakhir. Musik Huda yakni musik tradisional nusantara yang berasal dari Minangkabau yang berkembang sejak masuk islamnya di tanah Sumatera. Musik Huda bernuansa islam dan merupakan adonan dari 3 jenis musik yaitu Dikil Rabaro, Salaulaik Dulang dan Dikil Mundan.


Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan diringi mandai sedangkan Salaulaik yakni musik orisinil minang yang masih tahan dan utuh.


demikian materi jenis musik tradisional nusantara, agar bermanfaat.


Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90