Info Terbaru 2022

Seganteng Yousuf Atau Seelok Maryam

Seganteng Yousuf Atau Seelok Maryam
Seganteng Yousuf Atau Seelok Maryam

Seringkali kita gagal memahami sebuah proses. Manusia hanya fokus pada hasil akhir.


Di kampung, ketika tujuh bulanan biasanya orang bau tanah membacakan surah Yousuf. Hanya berharap putranya kelak guantenggg ibarat Nabi Yousuf.


Jika jabang bayinya bakal perempuan,  dibacakan surah Maryam (Maria), ibunda Nabi Isa (Yesus) alaihisalam.


Hanya berharap anak perempuannya seelok Maryam.


Kita bercukup cukup dengan realitas permukaan, etalase di balik beling dengan mengabaikan apa yang terjadi bekerjsama di balik itu semua.


Mentadaburi cerita Nabi Yousuf,  bukan semata guantenggg dan menjadi penguasa besar di Mesir.


Mentadaburi cerita Nabi Yousuf,  mentadaburi bahwa jalan hidup itu berliku lagi terjal. Saling berhimpitannya:


Susah dan mudah


Gelisah dan tenang


Tangis dan tawa


Dan road map perjalanan hidup begitu tepat Allah Azzawajalla siapkan sampai kita sendiri tidak menyadari seolah olah kita yang memilih semuanya.


Kalimat pamungkas Nabi Yousuf wacana perjalanan hidupnya saat;


Dibuang ke sumur oleh saudaranya yang dengki; dijual di pasar budak; dipungut jadi piaraan penguasa; dihasrati syahwat perempuan cantik, difitnah istri penguasa;  Dijebloskan ke penjara; kemudian dipungkasi dengan ujian mengatur urusan umat dan kesempatan untuk balas dendam namun berakhir indah dengan kemaafan.


ان ربي لطيف لمن يشاء


Sesungguhnya Tuhanku, amat Lembut (skenarionya dalam mengatur segala hal kehidupan bagi hamba hambaNYA) terhadap apa yang Dia kehendaki.


Diatas yaitu ucapan Nabi Yousuf alaihisalam yang diabadikan dalam firman Allah di surat Yusuf Ayat 100.


Begitu pula dengan Maryam, ibunda Al masih yang episode hidupnya dari hari demi hari yang dilalui di dalam mihrab sampai berujung harus pergi jauh dari kampung halaman menuju Mesir, menghindari fitnah dan cercaan orang orang, berjibaku dalam kehimpitan melahirkan Al Masih Isa bin Maryam dan seabreg keluh kesah lainnya.


Seringkali kita gagal memahami sebuah proses Seganteng Yousuf atau Seelok Maryam


***


Bagaimana kita memahami proses secara utuh pada kedua sosok yang dimuliakan Allah Azzawajalla dalam hidupnya?


Bahwa kemuliaan di hadapan Allah bukan serba mudah, instant, senang, penuh tawa, dan dihormati orang.


Saat menjaga mutu dan nilai yang sesuai kehendakNYA, justru ketika itulah ujian, fitnah, dera cobaan, Tangis, hinaan mengguyur setiap langkah kita.


Memahami proses dengan utuh, mendidik semoga diri sadar dan ridha pada setiap stasiun kehidupan ini yang begitu Lembut dan tepat skenarioNYA disiapkan. Agar semata…


Kita tidak pernah lepas bergantung padanya.


 


#Bangjey


Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90